Minggu, 28 Juni 2009

Selingkuh..( Ketika dua hati masih saling cinta)

qta berjumpa...
qta bercinta....

Stiap malam yang q lalui
hanya tentang sebuah wajah...

lalu engkau mengikat janji di depan Tuhan bersama nya
Aq tau
itu bukan pilihan hatimu...

karena saat terakhir itu
kau masih berkata

Hanya aq yang buatmu bahagia....
Harum rambutmu masih tercium...
Halus tanganmu masih q rasa dara juwita
Tapi pertemuan rahasia itu
Q sesalkan
slalu saja menghadirkan harapan ....

Aq menunggu jandamu...
Salah apa yang telah qta lakukan...
Diam2.. kau masih memberi aq debar2an..
lewat pertemuan rahasia
Dan sapa mesra mu lewat udara tiap malam

Tapi di depan Tuhan q ingin bersaksi...
Kaulah hati yang q pilih...
Kaulah istri...

Sabtu, 27 Juni 2009

God bye mr. King of pop

Dunia musik menangis...
Kehilangan sang king of pop ...
The man with many sensation....
with many passion of music...

Oh king of pop....
hidupmu sllu penuh kontroversi..
wajah mu pun di penuhi palstic....
Tapi lagumu membahana...
Lagumu melegenda...

Hitam putihmu... tetap q cinta....
Karya-karya mu akan tetap melegenda...
Q dekap sekuntum bunga duka di dada...
And I am saying.. Goodbye jacko

Jumat, 26 Juni 2009

lanjutan perasaan hati

Seminggu sudah lewat masa pendakian yang menyenangkan, smua kembali pada aktivitasnya masing2, Sandi sibuk dengan CPU dan tetek bengek komputernya, maklum selain belajar di teknik informatika dia juga nyambi buka rental di rumahnya. Bahar , si anak hukum itu kenbali menekuni pasal2 KUHAP nya. Bram kembali sibuk wara wiri di markas Mapala, sedang Randu lebih memilih bermalas malasan di kamar kosnya yang di dekor warna hijau. Lain halnya denagn Devina yang sibuk bisnis sepatu, Luna malah sedang menikmati patah hati di rumah opungnya di bandung.

Jam 11 siang di tempat kos randu, suasana sepi. Seorang cewek celingak celinguk di depan pintu, matanya yang bulat gede tampak melihat kesana kemari sampai si empunya kos menepuk pundaknya dari belakang.

“ Woi ngapain lu.. mau nggarong ya?” teriak cowok itu, si cewek gelagapan gak sadar menyumpahi si cowok “ sialan..eh sialan siapa ngagetin gue”ucapnya sambil menoleh

“ oh Randu” ucapnya malu

“ napa Dev, nyari gue?”

“ gue mau ngajakin lo ke Bandung”

“ Ke bandung, ngapain?”

“ gue mau kulakan sepatu, nah maksud gue sekalian nemuin Luna” ajak devina polos. Gadis itu memang gak tau story tentang Randu n luna, cuma dia sedikit sedikit dengar dan gak percaya maka nya dia mau buktiin omongan anak2 mapala bener gak katanya Randu dan Bram gak akur, gara2 rebutan Luna, ahh rasanya hatinya begitu dongkol tapi berusaha di tutupinya.

“ memangnya Luna di sana?tanya Randu penasaran, entah kenapa ada desir aneh setiap nama Luna di sebut.

“ Kata Bram sih, gue abis dari base camp mapala tadi”

“Lo tuh niatnya kulakan sepatu apa kulakan cowok? Heheh”

“ya dua 2 nya hehe... gue beneran kulakan sepatu, ada beberapa pesenan teman?” ucap Devina.

“ Dev lo tuh unik banget ya, jarang loh ada cewek kayak lo,mandiri banget” puji Randu membuat cewek itu tersipu malu.

“ biasa ajalah Ndu, lagian mumpung masih muda” Randu tersenyum, dalam hatinya ia kagum akan kemandirian gadis di depannya ini.

Perjalanan ke Bandung kali ini terasa lambat bagi Randu, padahal Randu sering juga main ke rumah Rino, sahabatnya semasa SMP dulu di daerah Dago, akan tetapi kali ini rasanya kereta berjalan begitu lambat, semua mungkin karena Randu begitu nervous, dalam otak nya dia terus saja mereka-reka bagaimana pertemuannya dengan Luna Arkadewi, cewek yang slama ini telah memporak porandakan benteng kekerasan hatinya. Diam2 dia berkhayal bisa ngobrol tentang gunung, tentang perasaannya, tentang kehidupan dengan wanita anggun nan tangguh itu. Hal yang tidak pernah dia lakukan selama ini bahkan mungkin menjadi impian terbesarnya selama ini. Di dalam kereta yang terus melaju membelah hamparan sawah Randu sampai terkantuk kantuk, sementara di sampingnya seorang cewek tengah asik memandang wajahnya. Gadis itu tersenyum penuh kasih pada cowok di sampingnya itu, sayang sang cowok tak melihat.

Rumah itu tidak terlalu besar, akan tetapi terkesan sejuk dan rindang. Sebatang pohon Rambutan berdiri kokoh di halaman depan. Buahnya yang merah menggoda tampak bergerombol di sela2 daunnya, makin mempermanis rumah tersebut. Devina yang berdiri di depan pagar tampak ngiler melihat ke elokan buah rambutan itu. Apalagi sedari pagi dia belum makan, Beberapa kali dia mencoba menggapai beberapa biji rambutan yang buahnya samapi keluar pagar.

“ Dev, lo tuh apaan sih” Randu jadi kesal ngeliat ketomboian Devina yang mulai keluar.

“Habis gue laper ndu, mana Luna gak kluar2 lagi”

“ Tuh dia” tunjuk Randu. Wajahnya yang tadi biasa aja langsung tegang ngeliat sosok cewek yang tengah berjalan ke arahnya. Rasanya dia gak bisa menggambarkan perasaannya saat ini yang bercampur aduk.

“ hai” sapa gadis berkulit putih itu.

Di ruang tamu mereka duduk berhadap hadapan, lagi2 kebekuan tercipta, untung ada Devina si pencair suasana.

“ Lun, betah banget disini, kapan balik ke kampus?”

“ Entahlah, mungkin beberapa minggu lagi”

Randu yang sedari tadi diam, sempat mencuri pandang ke arah Luna dan gawatnya saat itu Luna juga tengah menatapnya. Tanpa di komando mereka berdua langsung memalingkan muka, persis banget kayak anak SMP yang lagi jatuh cinta. Apa daya ini memang yang pertama kalinya bagi Randu.

“ oh ya ada apa koq bela2 in kesini?” tnya Luna dengan nada rada kecut , sebenaranya sejak kedatangan mereka berdua tadi, Luna jadi kian yakin kalo ada apa2 antara Devina dan Randu dan itu makin membuatnya cemburu. Akan tetapi rasa itu di tutup2inya dan mencoba tegar.

“ gue cuma nemenin Devina kulakan sepatu”

“ ya gue yang ngajak” potong Dev seolah2 nunjukin taringnya, dalam pikirannya dia ngerasa saat ini dia adalah singa yang sedang menghalau kambing betina yang mendekati pujaannya. Luna langsung menatap tajam pada Randu dan Devina, hatinya semakin yakin, pedih sekali hatinya.

Malam itu randu dan Devina menginap di rumah Luna. Walau sebenaRnya hati Luna ngerasa gak rela tapi dia gak enak karena 2 orang itu adalah teman mapalanya..

Malam mulai merayap, Devina belum juga balik dari produsen sepatunya, tadi randu sengaja balik duluan ke rumah Luna, karena dia berharap punya waktu walau sesaat untu ngobrol dengan cewek itu... dia sungguh ingin walau keinginan nya itu harus di bayar dengan omelan dan ngambeknya Devina. Biarlah dia rela di omeli Devina...

Tapi sekarang dia ingin... inginnn sekali berdua dengan Luna arkadewi.

Malam makin tua, 2 orang duduk berdua di terangi sinar bulan, dengan background taman belakang, sinar bulan menerangi sebagian wajah mereka. Menimbulkan pemandangan yang wow, dua mahluk Tuhan yang diciptakan Tuhan begitu rupa sedang duduk berdua beratapkan langit yang tengah cantik2 nya ber hias taburan bintang.

Randu melihat wajah di sampingnya, hatinya berdegup kencang, sungguh dia tak bisa lagi menyanggah hatinya. Tapi dia tak tau bagaimana untuk memulai berbicara dengan persaan cinta, tak tau bagaimana berkata2 manis degna wanita, tak tau caranya merayu....

“ Ndu, em lo.. pacaran dengan Devina ya?” tanya Luna mengagetkan Randu

“ hah..siapa bilang, enggak … enggak lun” jawabnya gugup, berbicara dengan gadis ini selalu membuat lidahnya kelu.

“ Tapi malam itu, di Semeru, lo dan Dev.. “ kejar Luna

“Oh itu, ya...emm dia hnya sedikit sedih dan gue menghiburnya..” jawab Randu berbohong, habis dia gak tau mesti jawab apa. Rona wajah Luna mulai mencerah dan tanpa Randu tau ada senyum kecil di bibir Luna. Lama mereka bisu, di hati mereka sungguh saling penasaran dengan dengan perasaan sang lawan bicara. Hati mereka juga tengah di selimuti bahagia karena baru malam ini, moment yang mereka impi2 kan begitu lama, nyata terjadi malam ini.

Dengan mengumpulkan keberanian yang begitu besar Randu akhirnya menyerah...menyerah pada kenyataan bahwa dia memang telah jatuh cinta pada gadis ini.. sejak mereka sering bertemu di mapala, sejak malam ini..dia harus mengatakan nya...

“Lun..”

“Hm.. ada apa?”

“ gue cinta elo Lun” Dengan cepat Randu mengucapkannya, Luna pun tergugu...

Dia sama sekali gak menyangka kalo perasaan mereka sama., dia tertunduk, tersipu, di hatinya begitu meriah bagai petasan.

“ gue juga mencintai lo Ndu” ucapnya pelan

“Apa?” tanya Randu seolah tak percaya dengan pendengarannya.

“ Luna juga cinta Randu”tegas Luna lagi. Randu begitu bahagia.. hingga tak sadar dia berteriak saking girangnya... Apa daya.. ini penembakan yang perdana dalam hidupnya dan … berhasil...

Ya di saksikan Bulan yang malu, mawar dan melati di kebun ini, malam yang pekat, Cinta terungkap sudah, janji telah di tancapkan. Namun di kejauhan, di bawah rambutan ada sepasang mata bulat yang menangis, hatinya hancur namun akhirnya di tau.. kambing betina itu telah mendepaknya.

tamat





Rabu, 24 Juni 2009

Perasaan Hati....


Puncak terjal itu tampak begitu sombong untuk di daki, tetapi tidak begitu bagi 6 orang aanak muda pencinta alam ini, dalam benak mereka yang terlintas justru kesenangan, seolah ssemua itu hnya permainan yang fun, memang benar dengan peralatan yang menempel di tubuh meraka serta seringnya latihan baik di kampus maupun lintas alam, medan sulit seperti itu
ttidaklah sulit untuk di daki. Dan benar saja, tidak berapa lama satu persatu dari mereka sudah Sampai di puncak Semeru yang indah. Satu persatu langsung merebahkan tubuhnya di atas rerumptan dengan senyum kepuasan yang tergambar jelas di wajah mereka. Mereka seolah mmengindahkan hawa yang panas yang mereka rasakan..

Malam mulai turun di atas puncak para Dewa itu, keenam pencinta alam itu memutuskan untuk berkemah saja , dan esok saja mereka berencana baru turun. 2 orang Sandi dan Bahar sudah terlelap di dalam tenda sedari tadi, tubuh kekar mereka tampak lelah sedang keempat lainnya tampak duduk santai di depan api unggun. Mereka adalah Bram sang ketua, duduk di semester7 fakultas Ekonomi, Randu, anak Fisip yang sering di juluki MA alias mahasiswa abadi oleh teman-teman nya, karena dia sudah sepantasnya di DO dari kampusnya. Bagaiman tidak, dia sudah semester 14, lalu Luna, cewek yang terlihat feminin karena wajah malaikatnya serta rambutnya yang hitam panjang ini sebenarnya justru cewek yang sangat tangguh. Dia sudah menaklukan puluhan gunung dan perjalanan ke berbagai tempat indah di negri ini, maklum di anak rantu yang baru pindah kuliah di kota Surabaya ini beberapa bulan yang lalu. Dia langsung di terima gabung di mapala karena selain sangat cantik dia juga punya jam terbang yang tinggi. Sebenarnya dulu Randu yang anti cewek itu gak setuju kalo Luna gabung di Tim ini, tapi setelah melihat track recordnya, dia langsung luluh. Luluh apa naksir ya? soalnya Randu tampak benci banget sama Luna, padahal kata orang benci itu benih2 cinta. Ya yang satu lagi Devina, cewek ini kebalikan dari Luna, do'i tomboy banget, meskipun dia anak orang kaya , penampilanya lumayan kacau, padahal sebenarnya dia nggak kalah cantik dari Luna. Hanya saja dia orangnya semrawut, ke kampus aja dia suka pake jeans belel, tapi dia orang nya sederhana dan baik.Dia juga gak suka hidup glamor bahkan dia itu mandiri, dia lebih suka nyari duwit sendiri ketimbang hidup dalam bayang2 ayahnya yang seorang aktor.

Suasana hening cukup lamadiantara mereka. Bukan karena mulut mereka beku oleh dinginya malam, tapi bukan rahasia lagi kalo antara Bram dan Randu sudah lama terjadi perang dingin , apalagi kalo bukan karena Luna. Bram memang tergila2 pada Luna, klo soal itu anak2 MAPALA yang tidak ikut pendakian kali ini juga tau dan Bram ngerasa Randu juga suka pada Luna walau dia gak pernah bisa membuktikan tuduhannya tersebut . Bram sendiri sadar kalo di hanya parno sendiri, coz orang lain juga tau Randu itu sangat ganteng, di takut kalo Luna bakal jatuh cinta dengan Randu.

“ Duh sepi amat, berasa di gunung bangtes nih...” suara cempreng Devina membuyarkan keheningan serta kekakuan malam ini.

“emang di gunung dodol” sambar Bram sambil mendorong tubuh mungil Devina.

“ Woi jangan gila donk, bisa kebakar di api unggun nih gue” ucap Devina nyolot. Randu yang sedari tadi diam langsung ketawa ngakak.gak jelas.

“Udah ah gue mau tidur “ Randu berdiri hendak melangkah, matanya menatap Luna sekilas. Wajah itu kian cantik di terangi nyala unggun yang kian menyurut.

“ gue juga ah” Devina ikut berdiri.

Angin gunung kian dingin menerpa seiring habis nya api unggun. Bram yang sedari tadi ingin berduaan dengan Luna tampak kian merapatkan duduknya di dekat gadis ayu itu.

“ Lun, malam ini indah banget ya”

“ Iya, dari dulu gue mang suka berada di alam kayak gini”

“ Lun, gue .. gue” Bram tampak kebingungan saat hendak menyatakan perasaannya. Luna yang sepertinya telah menduga2 arah pembicaraan Bram, tampak jengah. Ada gurat tak suka di wajahnya.

Sementara di dalam tenda, Randu tampak gelisah, hatinya tiba2 bergetar ketika membayangkan wajah Luna yang di terangi api unggun tadi, hatinya sibuk menyanggah perasaannya.

“Nggak ini bukan cinta”

“ Ya, ini cinta” batinya bertarung “ Nggak luna milik Bram, saat ini mereka mungkin tengah asyik berduaan , lagian gue gak kenal apa itu cinta, gue benci dengan cewek2, mereka itu pasti sama saja. Mereka di lahirkan Bawel , manja kayak Imel, Sandra, Sesil temen2 sefakultas gue . Mereka juga di lahirin buat agresif kayak cewek2 di kampus yang suka manggil manggil gue gak jelas. Hidup dan cinta gue hnya buat gunung2 ini” Ucapnya mengerasakan hati.

Saat hendak beranjak tidur ada yang menarik narik tendanya dan berbisik kecil gak jelas.

“ Woi siapa itu” teriak Randu yang penasaran.

“ Gue Du, Devina” jawab devina sambil memelankan suaranya.

“ Oh elo Dev, masuk aja , gue belum tidur”

“ Hai” sapanya ketika tubuh coklat nya sudah berada di dalam tenda.

“ Lo belum tidur? Tanya Randu dingin, entah mngapa dia merasa dia merasa cewek ini teralalu berani dan over ke dia.


“ Lo sendiri gak tidur mikirin siapa? Emmmh eh ngomong2 luna tuh cantik ya?”

“ maksud lo?” Randu agaknya tau arah pembicaraan devina.

“ Du, gue cinta elo”

Randu tak terlalu terkejut dengan pengakuan polos Devina barusan mengingat selama ini dia sudah sering memberi isyarat. Tapi dia gak tau mesti jawab apa, karena selama ini dia gak punya pengalaman apa2 dengan wanita, lagian dia juga gak punya perasaan apa2 dengan cewek temannya Mapala ini.

“Du kenapa diam?, apa elo nggak percaya kalo gue bener2 cinta elo, lo mau bukti?” Devina tiba2 berdiri, secepat kilat dia melepas kancing kemejanya. Randu yang hampir tak percaya Devina sanggup berbuat senekat itu langsung melempar selimutnya ke tubuh Devina yang hampir setengah telanjang itu.

“ Dev, lo gila?” hardik Randu. Devina yang tampak syok langsung memeluk tubuh Randu, air matanya tertumpah didada pemuda itu. Randu yang mulai bisa menenangkan diri, akhirnya dengan pelan mengusap rambut Devina.

“ Dev lo gak perlu kayak gini, gue percaya sama lo, gue juga hargain perasaan lo, tapi pliss elo jangan mudah nyerahin diri elo ke cowok, meskipun itu atas nama cinta” bisiknya lembut. Tangis Devina kian pecah

“ Sttstt.... udah2 Dev, lo biasanya gak gini, mana Devina yang gue kenal, yang kuat, yang mandiri. Kalo lo nangis gini, ntar anak2 pada nyangkain gue udah ngelakuin yang nggk nggak ke elo”

“ Maaf Du, gue cuma pingin buktiin bahwa gue benr2 cinta ke elo”

“ iya iya gue ngerti, tapi elo tenang dulu ya, lo tau qta sekarang ada di mana, elo gak mau kan terjadi hal2 yang gak qt inginkan? “ pelan2 tangis Devina mulai tak terdengar lagi. Dan malam itu mereka tidur di tenda berdua. Devina terlelap di samping cowok cool itu. Cowok yang terkenal dingin sama cwek, cowok cuek yang tiba2 bisa begitu tersentuh. Sementara Bram yang hendak tidur di tenda Randu langsung balik dan memilih gabung dengan Bahar dan Sandi. Dalam hatinya dia merasa senang , dia berfikir Randu tidak akan jadi saingannya lagi. Akan tetapi ada hati yang terluka malam itu.,.. luna tampak sangat kecewa melihat sang pujaan hati tidur bersama gadis lain dalam satu tenda. Hatinya hancur hingga sepanjang malam itu dia hanya gelisah dalam tendanya.

Bersambung.....






Jumat, 19 Juni 2009

kembang kembang

Suatu hari saat pagi2 buta di hari minggu Loli ketemu Lolo, pemuda tampan nan sopan. mereka ketemu di senayan..lolo sempet kenalan ma Loli karena jepit rambut Loli jatuh di deket jempol kaki lolo waktu mereka lari pagi. Dan edannya si Loli malah marah2 ke lolo coz dia merasa cowok kiyut itu hampir menginjak jepit rambutnya. Dari ujung kaki ampe kpala dia ngeliatin Lolo, gak ada satupun benda dengan merk terkenal yang nangkring di tubuh cowok itu dari mulai sepatu, celana olah raga juga topinya. Tapi cowok itu gak marah, dengan sopan dia berikan jepit itu pada Loli yang masang tampang jutek kayak mak lampir. Aneh bin ajaibnya lagi Sehari setelah kejadian itu Entah kenapa dia merasakan aneh. dia jadi kepikiran co ganteng kemarin..ada getaran2 di hati Loli, perasaan yang slama ini gak pernah dia rasakan dengan cowok2 yang selama ini ngerubutin dia..suatu pagi Loli ampe nekat nungguin si Lolo di Senayan ampe siang.. coz co tegap itu gak nongol nongol dari pagi. Tapi sia-sia yang di tunggu gak nongol juga

Jadilah Loli merana, badanya makin kurus... dia gak lagi dandan, matanya cekung kurang tidur karena stiap malam dia terbayang co baik di Senayan. Temen-temennya mulai ngejauhin karena Loli gak sesegar dulu. Dan dunia pun terbalik, Lula yang dulu di jauhin kini mulai di kerubutin. karena berhasil terbitin Novel, kabarnya novelnya laris manis...Lele juga ikut terkenal tapi mereka dasarnya anak baik, jadi kesuksesan gak bikin mereka jadi tinggi hati.
Di satu sisi Loli makin terpuruk, cewek yang dulu q juluki kembang kertas itu kian terpuruk, hatinya juga bete dengan kesuksesan Lula.
di suatu pagi
lala teman cs Loli .. ngabarin kalo cowok yang di cari2 Loli dulu.. skrg lagi di kantin kampus bersama Lula. bagai di sambar petir hatinya, di satu sisi dia girang setengah mati cowok yang di puja puja finally di temukan. Tapi demi mendengar kata2 Lala barusan dia seperti kebakaran jenggot padahal kan Loli cewek ya, apa dia punya jenggot ya?... heheh aneh aja dunia. Dengan muka gak karuan 2 L itu segera menuju kantin. Benar saja di sana sudah ada 2 L yang lain yaitu Lula dan Lolo. Tapi aneh nya Lele pacar si Lula juga ada, dia lagi ke kasir pesen bakso. 2 L, loli dan lala tampak bingung, sampai Lili temen sekelas mereka yang rumahnya deket lula di intrograsi habis2 an ama loli lala. Dan dari mulut mungil Lili terkuak lah bahwa Lolo adalah kakak kandung Lula yang tengah dapat beasiswa skolah di luar negri. Dan Lolo juga sudah punya tunangan .

Seketika itu tubuhnya lemas, dia kecele... terbayang hal2 jutek yang bnyak dia lakukannya slama ini .. termasuk liat orang dari tampilan luar aja. Juga termasuk ngerendahin Lula dan temen2 nya. Kini dia kena batunya... malu banget hingga pingsan lah ia.. hingga kantin jadi heboh...
tamat....



Selasa, 16 Juni 2009

Kembang kembang

Nama nya loli.. dia di juluki kembang oleh teman -temannya. Setiap ke kampus bedaknya tebel banget, mata pake eyeshadow.. belum gincunya ... merah banget. Mobilnya ganti ganti... temennya banyak banget...walau jutek minta ampun.. gayanya sombong ngalah ngalahin sultan brunei..kalo aq sih sebut dia kembang kertas... n cowok2 yang ngerubutin dia cuma kupu kertas...
Namanya Lula, cantik .. n sederhana, ke kampus dandannya tipis .. n lipstiknya transparant tak kentara.. sehari hari naik motor bututnya... wajah nya kalem sekalem hatinya.. lembut, sederhana .. gak punya bnyak teman karena gak kaya, ada 1 orang yang suka padanya... lele, anak2 menyebutnya..karena dia punya kumis kecil kayak lele di bawah hidungnya. Lula sayang sama lele karena cuma lele yang baik di kelasnya sama dia. teman 2 nya terlalu asik bergaul sama loli...aq mnyebutnya lula kembang dan lele adalah kupu2...smoga mereka bahagia dan sejahtera

Senin, 15 Juni 2009

Lanjutan big wrong part 4_ habis

Malam ini Stan begitu gelisah di apartemennya.. dia memikirkan pendekatan apa yang sekiranya.. tidak membuat Danniel mengamuk lagi. Dia sudah sangat pusing memikirkan kasus ini.
Pagi ini Stanford sudah bersiap, kali ini dia akan lebih lembut pada Dann, dan dia menulis surat palsu atas nama Ny. Helena, ibunda Dann yang isinya menganjurkan Dann untuk percaya pada Stanford dan mau membantunya... ya dia terpaksa melakukan itu.. karena dia sudah tidak punya banyak waktu , karena sebentar lagi kasus ini segera di sidangkan.. dan dia tau kelemahan Danniel adalah ibunya.. dan dia akan memanfaatkan itu. Setelah memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi dan menghindari kejaran polantas yang memburunya..dengan melewati gang2 tembus sampailah dia di depan kantor polisi yang kalau di Indonesia setingkat dengan POLRES.
Anehnya dia tidak di tangkap juga tidak di tanyai.. mungkin polantas tadi sudah tidak perduli karena masih bnyak kerjaan nangkap sasaran empuk lain, para pengendara ngebut lainnya.
Sampai di dalam ruang besuk tahanan dia segera mengangsurkan surat merah muda pada pemuda di depan nya yang tampak lesu tak bergairah itu
"Bacalah" suruh Stann pada pemuda di depannya.
Pemuda itu membuka amplop dan mengernyitkan dahi, lalu segera bertanya
" Kenapa ibuku mengetik surat ini, biasanya dia menulisnya.. " tanyanya penuh selidik, Stanford rada terkejut tidak menyangka pertanyaan itu akan meluncur dari bibir Daniel, ... untung dia segera dapat menguasai diri.
"ya ibumu ingin kau dapat membacanya dengan jelas"jawabnya asal. Pemuda itu mengangguk dan kemudian segera meneruskan membacanya...
Setelah melipat surat merah muda itu dia terdiam sejenak dan menunduk.. untuk kemudian berbicara
"Ok, Stanford, aq akan menjawab smua pertanyaanmu, tanyakan apa yang ingin kamu tau..kamu tentu sangat penasaran, sangat ingin tau motif q membunuh para perempaun itu" Ucapnya kali ini tidak dengan wajah tegang seperti biasa nya dia tampak lebih kalem dan tenang. Hati Stann sangat girang mendengar nya.
"Ok bisa kamu ceritakan tentang Amanda, emmm apa kamu menyukainya.."tanya Stnford was- was karena ini pertanyaan yang sangat sensitif buat Dann
" Ya" jawabnya singkat " taukah Amanda kamu menyukainya..." tanya Stann
" Aq gak tau dia tau atau tidak.. tapi aq suka mengajaknya belajar bersama dan dia mau" mata dan berbinar tapi kemudian sendu.
" Lalu apa benar kamu membunuh para anggota cheers itu karena Amanda?"
|"ya"
" Apa yang terjadi pada Amanda setelah pesta di rumah Ashley, akatanya dia sempat di bawa ke rumah sakit..sehari sebelum.. emmm kamu membunuhnya" Ragu2 Stanford menanyakan itu, dia peka dengan perasaan kliennya. tiba2 air mata Dann menetes...
" Aq menyesal Stanford, aq tidak bermaksud membunuhnya.. sekarang bunga mawar q telah pergi untuk selamanya.. q gak akan bisa melihat senyum nya yang manis..." Tangis Dann makin keras, Stannford segera memeluk Dann .. seperti adiknya, dia menepuk pundak Dann..
" It's okey kalau kamu tidak ingin cerita sekarang, aq bisa ngerti.. dan aq akan pergi "ucap Stanford bijak. Dann melepaskan pelukannya
" No Stanford, akan cerita, aq ingin ibuku tidak bersedih...walau aq tau kau tidak akan bisa menolong q" Stanford tertunduk... dalam hatinya dia begitu miris mendengar kata2 Dann barusan, karena dia memang gak yakin bisa meloloskan pria ini dari hukuman berat.. bahkan mungkin hukuman mati.
" Ya.. malam itu di rumah Ashley, aq datang.. anak2 menenggak banyak alkohol tapi di antara mereka aq tidak melihat deborah.. dan yang lain, lalu.. aq melangkah ke lantai atas ... dan aq lihat.. aq lihat Amanda" Dann terdiam sejenak, air mukanya sangat keruh.. mereka melihat Amanda di perkosa oleh Matt bangsat itu bersama beberapa temannya yang gak q kenal,dan saat Amanda teriak kesakitan, cewek2 itu malah meneriakinya sambil asik minum alkohol. M ereka malah menikmati itu... Saat aq kan menolongnya , kedua tangan q di pegangi oleh beberapa kawan Matt bajingan itu, mereka juga memukuli muka q. Sampai Amanda pingsan dan esoknya di larikan ke RS...dan pada hari itu aq sangat marah, maka q habisi mereka smua tapi si bangsat itu berhasil lolos... kemudian...aq datangi Amanda di RS.. dia mulai sadar dan aq ceritakan padanya wanita2 yang menyakitinya sudah q habisi...q berjanji akan menghabisi Matt dan kawan2 nya.. dan dia histeris, terus dia menangis dan mengusir q, menyuruh q pergi jqah darinya, aq marah karena dia tidak menghargai pertolongan q dan cintaku yang besar padanya. Aq mencekiknya Stan, saat itu ruanganya sangat sepi dan setelah itu aq di tangkap polisi..seharus nya q tidak membunuhnya Stann...." tangisnya kembali pecah.
Siang itu Stanford duduk terdiam di sebuah taman kota, pikirannya kacau balau setelah siang tadi tidak berhasil menyelamatkan Danniel di meja hijau, walau dia telah melakukan pembelaan bahwa Danniel melakukannya karena Amanda.. tapi hakim tetap kekeuh dan mengganjar pemuda malang itu dengan hukuman mati. Dia tidak bisa membayang kan perasaan Helena, sang ibu yang tadi khusus terbang dari Illinois untuk menghadiri sidang anaknya. Di tangannya masih tergenggam sebuah koran . Di halaman muka tampak tulisan besar' COLORADO DANIEL ARIZONA sang jagal dari Illinois di jatuhi hukuman mati
Stann masih terdiam , matanya menerawang dan mulutnya menggumam...."oh son u did big wrong..."
tamat____

Minggu, 14 Juni 2009

sakit nya

penyakit ini bukan terlalu dekat dengan maut juga
Tapi nyeri yang di timbulkan nya kadang
membuat keimanan q nyaris binasa...
jadi kepikiran yang aneh aneh sialan

untung lah masih inget
Tuhan

Bayangkan sakit begini doang
mana ada artinya di banding yg sampe cuci darah atau yang kelebihan darah..
Sampai2...maut kayak mengintai di balik pintu aja...
Ah rasanya malu bgini manja....

Jumat, 12 Juni 2009

sambungan big wrong part3

tapi setidaknya Stann mulai dapat menduga motif Danniel menghabisi cewek-cewek teman kuliahnya itu..
Kunjungan berikutnya Stann tidak sendirian, dia di temani oleh Britany, seorang mahasiswi hukum yang tengah magang di biro hukum tempat nya bekerja. Cepat sekali dia bisa merebut hati Dann untuk bercerita. Mungkin karena pemuda itu tertarik pada kecantikan Britany atau mungkin juga wanita ini sangat sabar dan lembut sehingga Dann merasa lebih comfort untuk bercerita pada Britt..
Sore ini Stanford dan Britany berjanji untuk minum coffe di coffe bean di sudut kota. Gadis itu memakai coat warna abu2.. ya sekarang memang sedang musim dingin. Dan mereka lantas berbincang tentang Danniel.. Dari bibir nona Kowinsky terungkap fakta bahwa sehari sebelum Deborah & dan yang lainnya di bunuh oleh Daniel, Amanda Kienfield sedang berada di rumah sakit, setelah semalam sebelumnya menghadiri party di rumah Ashley. Sesudah itu Amanda berhenti bercerita, karena hanya sampai di situ Danniel tidak meneruskan ceritanya..hingga tengah hari, mereka berpisah dan berjanji untuk bertemu di kafe itu esok hari.
Cuaca masih sama seperti kemarin.. tumpukan salju memenuhi seluruh tempat tidak terkecuali di depan kafe ini...Hari ini Stanford akan medengar hasil kunjungan nona Kowinsky pagi tadi. Kali ini Stanford telah mempercayakan masalah Dann pada anak magang yang di anggapnya cerdas itu.. Dan nona Kowinsky telah tiba.. kali ini dia memakai mantel hitam..dia terlihat cukup tegang hingga Stan tampak tak sabar menunggu cerita Britt, takut terjadi sesuatu pada gadis cantik itu.
"Stan, celaka..."
"Ada apa Brit? apa yang terjadi?" tanya Stann tidak sabar
" Kita hampir tau motifnya dan aq rasa akan sulit menyelamatkan dia dari hukuman mati"
" Ok, sekarang kamu tenangkan dirimu, dan ceritakan semua"
" Motif yang kita duga kemarin dan polisi pikir semua nya keliru" kata britt masih tampak tegang.
" Maksudmu dia membunuh bukan karena dia tidak di terima lingkungannya...."
"Bukan Stann, semua bersumber pada Amanda"
" Maksudmu.. Danniel membunuh para gadis itu karena Amanda..."tanya Stannford berapi2.
"ya" jawab nya pendek
"Maksudmu, Danniel ..emmm ...menyukai Amanda, begitu?"
"Ya bener banget, Karena Amanda dia menghabisi para gadis itu. yang pertama Deborah, saat si ketua Cheerleader itu tengah berenang di halaman belakang rumahnya, tengah malam itu..."
" Ya , aq tau soal itu dari para penyelidik" potong Stann " yang lain, Ashley di habisi menjelang pagi saat gadis itu baru pulang dari pesta di depan rumahnya... lehernya di jerat dengan tali, Selanjutnya ..2 orang lainnya di bantai menjelang fajar di rumah masing2 yang letaknya tak jauh dari kampus, saat mereka sedang tidur.." lanjut Stann panjang lebar.
" Yang q dengar dia juga akan membunuh Matt tapi tidak berhasil karena Matt bisa melarikan diri dan kemudian melapor polisi.."
" ya itu juga aq tau" Ucap Stanford " lalu apa yang menimpa Amanda,hingga dia di bawa ke RS? Dan apa yang membuat Dann kalap dan membunuh para gadis itu? satu hal lagi kenapa dia membunuh Amanda kalo memang dia mencintai Amanda?" berondong Stann sambil meremas rambutnya seolah kesal.
" Aq tidak tau Stann karena saat aq akan menyelesaikan tugas ini.. saat motif ini akan terungkap.. dia mengamuk,Dann mengamuk saat aq bertanya tentang Amanda.Sepertinya dia sangat menyesal telah membunuh Amanda"
" Ya dia telah mengatakan nya pada q.. beberapa waktu lalu bahwa membunuh Amanda adalah kesalahan..." ucap Stanford sambil menyalakan rokok di bibirnya...
" ok besok aq akan menemuinya .. dan mencoba mengakhiri
teka teki ini.. walau akan sulit untuk menolongnya dari hukuman mati".. ucap Stan sambil menyeruput cofee late yang sedari tadi tidak di sentuhnya.....
bersambung....

Kamis, 11 Juni 2009

Cerita Guntur dan halilintar

Menyambar lidahmu...

bagai murka


menjilat - jilat memecah gugusan


awan yang merintih menangis


gemuruh suaramu


menciutkan nyali


Dan ceritapun mengalir

Tentang seorang anak dan keajaiban


Setelah lidahmu yang merah bagai naga


menjulur menjilat sang bocah...


Maka.. yang lahir sebuah fenomena

Yang mengguncang rana pertiwi tercinta


serta dunia medis Indonesia



Lahirlah si bocah ajaib....

Rabu, 10 Juni 2009

lanjutan big wrong part 2

"maksud kamu Deborah, Vinn dan yang lainnya.. apa yang membuat kamu jijik dan marah pada mereka? Tangan Danniel mengepal dan giginya gemeretak lalu BRAKK.... Stanford sangat terkejut, tidak menyangka kalo pemuda itu tiba2 menggebrak meja, dia benar2 tidak mnyangka kejadian barusan. Sipir penjara masuk dan membawa Stanford keluar serta mengembalikan Danniel ke dalam sel. Stanford tampak protes..." pak , waktu berkunjung saya belum habis dan dia klien saya, saya gak akan kenapa napa" protesnya...
"sudah" hardik sorang anggota reskrim " besok saja anda kembali" dan Stanford berjalan keluar dari kantor polisi dengan wajah lesu... ada penyesalan di dadanya kenapa dia tadi bnyak bertanya.. andai saja dia biarkan pemuda itu bercerita mungkin pemuda itu tidak akan mengamuk seperti tadi. Dan dia pasti akan dapat banyak informasi tadi.
Hari ini Stanford telah menghubungi Helena , ibunda Dann... dan di telpon Helena bercerita tentang keseharian Danniel sebelum dia bersekolah di Texas . Wanita itu bercerita kalo Dann adalah seorang pemuda yang sangat pintar di sekolah, di rumah dia type pemuda yang biasa2 saja, dia bukan pemuda yang terlalu ramai juga bukan anak pendiam, dia memang tidak terlalu punya banyak teman di illinois. Bisa di pastikan anak2 yang mau bergaul dengan nya adalah anak2 yang mau enak, mereka berteman hanya karena ingin memanfaatkan kepandaian Danniel.. termasuk teman2 di tempat kuliahnya di Texas, seperti para anggota cheerleadaer, macam Deborah, Vinn, ashley.. juga tim basket kampus macam Matt...mereka anak2 gaul dan populer di sekolah.. dan sudah pasti mereka tidak akan sudi bergaul dengan anak2 yang tidak populer macam Colorado Danniel arizona kalau tidak ada motif tertentu..
malam itu Stanford terus memikirkan Dann sampai dia tertidur di ruang kerjanya.
" Dan, kamu tidak harus melakukan hal seperti kemarin, ingat kamu akan semakin lama disini, dan kamu tau artinya itu? " pemuda itu masih saja seperti biasanya terdiam " artinya ibumu akan semakin menderita " ucapan Stanford barusan seperti palu godam yang memukul telak dadanya... dan juga hatinya.. tiba2 air matanya menetes.. dia berusaha menyeka nya dengan baju penjaranya yang lusuh. Lalu kata2 itu mulai mengalir dari bibirnya..
"saya membenci mereka Stan, mereka sangat jahat dan memuak kan..
" siapa " potong Stanford berhati2, takut kejadian kemarin akan terulang.
" Deborah, ashley, fergie, vinn...Matt juga, mereka menjijikkan.. " ucapnya dengan nada penuh amarah. " termasuk juga Amanda?" tanya Stan
"tidak, Amanda adalah kesalahan, dia tidak bersalah, harusnya dia tidak membela mereka" wajah Dann memerah.. Stanford segera memotong kata2 Dann masih dengan hati2, takut pemuda itu ngamuk lagi " ok, kamu sudah lama kenal mereka? " . dan tiba2 pemuda itu tersenyum.. Stan rada surprise melihat perubahan wajah Dann
" ya mereka teman kuliah q, mereka anak2 tergaul di kampus q, mereka tim cheers dan pemain basket , mereka teman2 q..."
Ingin rasanya Stanford bertanya tentang motif pemuda itu menghabisi cewek2 cheers itu. Tapi melihat wajah pemuda tambun itu, dia gak sampai hati dan segera di urungkan nya niatnya.. dan memutuskan untuk menunggu cerita Dann selanjutnya...
" Amanda Kienfield..sangat cantik, dia lebih cantik dari Ashley dan Deborah.. dia juga pandai.. dan mereka bergaul dengan Amanda hanya untuk..." tiba2 mata Danniel memerah dan wajahnya menegang sehingga Stnford mulai cemas, dia takut pemuda itu akan menghancurkan benda2 di dekatnya. Tapi ternyata dugaannya keliru.. dia hanya mengepalkan tangannya seolah menahan kemarahannya. " hanya untuk mengerjakan tugas2 mereka, seperti halnya aq, mereka sendiri yang bilang bahwa aq dan Amanda Selamanya tidak akan bisa jadi teman mereka, karena kami tidak pantas, kami bukan anak yang populer seperti mereka, mereka bahkan mengatai aq dengan sebutan babi, shitt" teriaknya... suaranya yang keras membuat sipir penjara menghampiri mereka dan segera membawa Dann kemabli ke sel nya. Dan lagi2 Stan harus menunggu. sampai kunjungan berikutnya.
bersambung

Senin, 08 Juni 2009

sambungan BIG WRONG part1

"ok Dann, ibu kamu tadi bilang, dia sangat sedih kamu ada di sini, dia ingin kamu pulang dan berkumpul dengan ibu kamu lagi, beliau bilang sayang kamu Dann, itu saja, kalo kamu berubah pikiran..." Stanford mengangsurkan sepucuk surat berwarna abu2 pada pemuda yang tetap saja membisu, dan pertemuan itu hanya berakhir dengan sia2.. tanpa informasi sedikitpun.
Di ruang tahanan, Dann di pisahkan dengan napi yang lain karena di anggap berbahaya dan cukup membuat para napi ketakutan. Malam itu di bukanya surat dari ibunya, di katakan dalam surat itu ibunya sangat rindu dan minta maaf belum bisa menemui Dann di penjara karena mesih belum bisa menerima kenyataan pahit putra tercinta nya harus berada di tahanan, wanita itu juga berjanji akan terbang ke Texas untuk menghadiri sidang Dann. Tiba2 pemuda itu menitikkan air matanya ... betapa kini penyesalan mulai menggerogoti hatinya perlahan, tidak seperti kemarin2 saat dia melakukan kejahatan itu, dia menyesal telah membuat ibunya bersedih.
Kali ini pengacara berambuat klimis itu datang lebih pagi, dengan wajah cerah dan senyum menghias bibir tipisnya.. di sambutnya Danniel yang masih saja tak berubah, badannya juga tak menyusut walau makanan penjara sangat tak enak dan lantai sel nya begitu dingin serta pengap. Kali ini Stanford bisa lega.. karena akhirnya penantian nya selama ini akan terjadi pagi ini. Kemarin Danniel menelponnya.. walau singkat dia mengatakan akan bercerita.
"ok Dann sekarang kamu ceritakan .. apapun pada saya, agar saya tau dan bisa tolong kamu, terlebih supaya ibumu bahagia" Danniel yang sedari tadi diam menunduk, tiba2 menoleh pada Stanford, dia seperti tersenyum mendengar kata2 "ibu" lalu untuk pertama kalinya .. akhirnya dia buka mulut.. bahkan para polisi reskrim tampak heran Stanford bisa membuat pria depresi itu bicara..
"perasaan saya marah melihat mereka... mereka membuat saya jijik" ucapnya dengan sorot mata yang tajam
"maksud kamu Deborah, vinn, Ashley dan yang lainnya.. apa yang membuat kamu jijik dan marah pada mereka?"
bersambung....

Minggu, 07 Juni 2009

atas nama cinta tetaplah ..

cinta yang tenang mulai di goyang....
angin bertiup sangat kencangnya...
berhembus marah, menyapu kemegahan nya..
adakah waktu yang jadi terdakwa...
ataukah hati mulai lupa
bahwa semua di bangun dari air mata
masa adalah pengasahnya
air mata dan tawa adalah historis nya
mampukah... 2 hati saling menjaga...
tidak menyerah karena selayaknya
memang bgitu lah cinta bekerja
tak goyah oleh badai tak lapuk oleh masa..
berkilau cinta di asah oleh jaman
smakin suci bagai emas murni
tetap tinggi walau di coba parhara
tetap elok walau
bnyak dusta yang di umbar di atas nama nya


Kamis, 04 Juni 2009

Big wrong....

" Colorado Daniel arizona....", teriak sipir penjara pada pemuda tanggung yang berbadan bongsor yang bila orang melihatnya pasti tidak akan menyangka kalo dialah sang jagal dari illinois, yang sempat membuat geger dengan penemuan mayat beberapa gadis cantik di salah satu kampus terkenal di Texas, yang semuanya rata2 mahasiswi.
Pemuda itu duduk dengan mata menerawang , di hadapan nya seorang pria bermata biru Stanford, pengacara yang di tunjuk keluarga daniel untuk mendampingi Dann tampak gelisah membolak balik berkas di tangannya.
"Dann bantu saya,saya ingin bebasin kamu,emm..."stanford tampak sedikit menyesal telah memberi harapan yang tidak mungkin pada pemuda yang terlihat sedang depresi itu.".....emm stidak nya mengurangi hukuman kamu" pemuda berbadan tambun itu hnya diam, hanya anak matanya yang terus mengekor tubuh Stanford yang tampak gelisah mondar mandir kesana kemari diruang besuk yang sempit itu. Di luar sana beberapa polisi reskrim tampak memelototi mereka berdua, serta berbincang tak jelas.
"ok. maukah kamu ceritakan pada saya,perasaan kamu slama ini, kenapa kamu sedih atau marah mungkin pada wanita2 itu?"
sudah hampir 2 minggu Dann masih saja bungkam, dia merasa menolong pemuda ini hanyalah sia2.. mungkin lebih baik dia di biarkan menerima hukuman mati ... pikir nya kesal.
bersambung....



Senin, 01 Juni 2009

sambungan nama q miss x....

Dan cafe pun makin ramai, Pengunjungnya kebanyakan para eksekutif muda yang datang kesitu, mata gadis jelalatan kesana kemari memelototi pria2 perlente yang bertebaran di kafe itu untuk lunch. Dan para pria yang sedang beradu pandang pasti senyum2 ke geeran. Ya gadis itu cap mati memang cantik puol kata orang jawa bilang . Bakan tidak sedikit yang mengerling nakal padanya. Namun para pria itu harus gigit jari saat seorang pria berusia 50 tahunan datang menghampiri si gadis cantik.
Setelah tampak berbasa basi mereka berdua berlalu di iringi tatapan iri para pria di kafe itu. Apalagi saat pria itu melingkarkan tangannya ke pinggang gadis, si gadis tampak rikuh tapi si pria seolah tak perduli. Untuk kondisi seperti ini uang memang berkuasa. Beberapa pria berdasi yang duduk di pojok tampak berbisik. Entah kenapa mereka jadi norak begitu... bukannya hal begitu sudah biasa apalagi di kota gede begini. Si gadis yang sempat menoleh ke arah mereka jadi makin mempercepat langkahnya, si pria STW sampai kepayahan mengikuti langkah sang gadis ke tempat parkir mobil.
Lancer itu pelan2 meninggalkan pelataran kafe, membawa sang gadis membaur di keruwetan metropolis yang panas. 8 KM saja harus di tempuh dalam waktu tiga perempat jam karena macet adalah masalah klasik yang sudah jamak di kota besar seperti surabaya ini.
Mobil mewah itu memasuki pelataran sebuah hotel. Amat pelan, seorang penjaga bergegas menyambut, mengantarkan mobil sampai ke areal kamar, dan garasipun di tutup. Berlari tergesa seorang pria muda menghampiri kamar dengan nomer 305 itu sambil menyodorkan bil sewa kamar dan minuman yang di pesan. Tampak dari lubang kecil sang penjaga samar melihat gadis cantik berbalut handuk keluar dari kamar mandi, hampir saja si mas menelan ludah kalo saja dia lupa sedang dapat tugas menagih uang sewa kamar. Dan transaksi pun terjadi di dalam sana. Tubuh si gadis barter dengan uang sang pria...
2 jam kemudian ... lancer bergegas keluar hotel, jarum jam saat itu menunjukkan pukul 3 sore. Sayup terdengar tawa sang gadis yang manja saat si pria menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu ke dalam tas sekolah si gadis. Dan lancer kembali melaju....kali ini agak cepat membelah jalanan kota. Tepat di suatu perempatan, mobil berhenti , si gadis melompat turun di sertai ciuman mesra di kening. Baju seksinya tlah di ganti dengan seragam lagi... seperti tadi pagi dia berangkat dari rumah.
Kini si gadis berjalan tergesa menuju mini market di sebrang jalan, di belinya beberapa biji sabun mandi, sebiji pasta gigi, sebungkus besar detergen, beberapa batang coklat dan sebungkus gula. Setelah membayar diapun meneruskan perjalanannya menyusuri gang sempit yang bau pula. Seragamnya yang putih kena genjret sepeda motor yang berlari kencang. Si gadis menggerutu dan berteriak menyumpahi si pemuda yang tak tau adat itu. Sampai di depan apotik dia berhenti , mengeluarkan secarik resep dari dokter. Di sodorkannya selembar ratusan ribuan dan tidak ada kembalian untuk si gadis karena di kasir harganya yang tertera 99 ribu lima ratus rupiah. Dia hanya mendapat lima biji permen dari sang pegawai apotik.
Setelah menebus resep diapun kembali menyusuri gang sempit itu, sesekali dia melewati gerombolan pemuda yang asyik nggenjreng gitar rame2. Dan sudah di pastikan godaan dan siulan mampir padanya. dan dia hanya cuek aja..berlalu
Wajah si gadis sudah basah kuyup oleh keringat saat kakinya melangkah masuk ke dalam sebuah rumah yang sempit... di ruang tamu 4 orang anak kecil sudah menyongsong kedatangannya. Mereka menantikan coklat yang sllu di bawakan kakaknya klo pulang sekolah.

Setelah membagikan beberapa batang coklat pada keempat adik nya, si gadis masuk ke dalam sebuah kamar pengap yang sangat memprihatinkan kondisinya. Dipan nya sudah reot, Diatasnya tergolek lemah seorang lelaki setengah tua yang kurus. Di ambilnya air di gelas dan segera di angsurkan nya obat yang di belinya di apotik tadi. Setelah mengangsurkan obat pada bapaknya, dia segera kembali ke kamarnya...
Di bukanya tas sekolahnya, di hitungnya sisa uang ratusan ribu yang tertinggal..hhhh ada gurat kecewa di matanya... Di pandanginya potret kluarganya yang suka di selipkan di dompetnya. Lalu di tariknya nafas panjang yang sangat berat. Pandangannya menerawang membayangkan ibunya yang tega meninggalkan kelima anak dan seorang suami yang sakit demi seorang duda dari luar pulau. Ibu mana yang tega melakukan hal itu.. sungguh hati nya serasa di bakar.. sejurus kemudian air muka nya mengeruh...
Baru saja dia kan merebahkan tubuhnya di kasur,Ketika handphonenya berbunyi, rupanya dia sudah akrab dengan orang di seberang.Di akhir kalimat ia pun mengiyakan , tanda setuju. Sejurus dia termenung... dan tiba2 air matanya menetes.. semakin lama semakin membanjir...membasahi seragam putihnya yang belum sempat di ganti tadi.... ya inilah aq .. seorang gadis panggilan...