Selasa, 15 Desember 2009

lanjutan nirwana.....


Mendung bergulung gulung... hitam pekat .. marah... ketika lelaki itu berjalan di sisi ku.. tangan nya yang kekar... bagai besi yang siap menghantam apapun yang mengganggu kelinci kecil nya... wajah nya yang tampak lelah toh tak mampu menyembunyikan gurat gurat ketampanan nya. Ya dialah ayah ku... dia lah pahlawan ku....
Hari itu 10 desember tujuh tahun silam... usia ku pun belum genap lima tahun, ketika kerusuhan itu terjadi. Aku yang masih kecil belum tahu apa -apa..hanya mengerti keadaan tengah bergolak di kampung ku... itu terlihat dari hilir mudik orang- orang yang terlihat ketakutan.... sebagian orang- orang itu bahkan membawa senjata tajam
“ ayah... di mana ibu? “ tangis ku pun pecah saat ku sadari bahwa kami hanya berdua. Mata ayah tampak berkaca- kaca...aku tak tau ada apa.. yang ku tahu... aku sadar ada yang tak beres dengan ibuku....
Kami berjalan … terus berjalan . Melewati segerombolan orang yang tampak nya menaruh hormat pada ayah ku....mreka tersenyum skilas meski mrekapun tampak panik dan tergesa menyelamatkan diri ....lantas kami melewati goron-gorong air... airnya sangat deras....bergemuruh bagai suara stereo tetangga ku..tubuh kecil ku berkali – kali oleng....terhantam deras air sungai... untunglah ayah ku segera menarik tubuh ku membawaku di gendongan nya....
lama aku terdiam... cuma bisa memandang wajah ayah...yang saat ku lihat sungguh- sungguh ternyata tampak sedang meringis...sedetik kemudian aku merasakan ada yg basah di lengan ayah... ku rasakan bau anyir … dan saat gorong-gorong telah terlewati... kami pun kembali melewati smeak-semak.. oh.. hampir suara ku yang kecil itu terpekik ketika ku lihat.. ada darah yang mengucur deras dari lengan ayah.. luka nya seperti sayatan yang panjang...aku ketakutan dan menangis.
Ku rasakan sinar hangat menyentuh kulit kecil ku.. dan mataku tiba2 terbuka... ya ternyata hari telah berganti, malam mencekam semalam telah berganti menjadi pagi yang begitu indah di hutan ini...ku lihat bunga- bunga liar yang tampak basah oleh embun.... oh tuhan.. aku benar- benar terlena.. dengan smua ini... lalu.. aku tiba-tiba tersadar.... dan muka ku kembali keruh saat ku ingat ayahku...dimana dia? Lelaki hebat ku... lama aq mencari – cari hingga aku hampir menangis...putus asa mnjalari ku.. yang saat itu harus nya tengah bersekolah di taman kanak- kanak di kota yang jarak nya hampir 10 km... menuruni bukit tempat tinggalku....
Saat itu perut ini sungguh lapar.... tapi tak ku hiraukan... hingga pencarian ku berbuah... indah saat kulihat ayah ku.. terlentang di rerumputan tak jauh dari tempat ku tertidur.. hanya saja.. tempatnya agak rimbun tertutup pohon hutan..
ku dekati ayah ..sambil berlari..dia tampak pulas... aku mau memeluk nya seperti biasa kami lakukan bila aku pulang dari bersekolah di tk...namun tubuh nya dingin... dia diam.. tak bergerak. Tubuhnya kaku...dan aku yang masih kecil itu terus saja mengguncang- guncang tubuhnya..hingga sampai senja hari dia tak juga bergerak... aku meraung... angin kencang datang,.. meliuk- liuk seoalah tau laraku... tangisanku.... pecah sejadi- jadinya.
Aku tak ingat apa- apa.. hingga tau tau aku telah berada di rumah seorang perempuan tua.. aku memanggil nya nenek... dan kini sudah tujuh tahun aku hidup bersama nenek. Aku tumbuh dan besar di desa ini.. entah apa nama desa ini... aku tumbuh bersama alam... karena bila siang aku turut nenek ke hutan, mencari kayu bakar ..dan lagi.. alam desa ini yang bgitu maha indah.. yg menjadikan ku sngat menyukai alam....
Smua bujang di sini dulunya teman main ku . Skarang mereka sudah pada besar... badan mreka pun makin tinggi... dan sejak dulu mereka memanggilku nirwana....entah kenapa... kata nenek mungkin karena aku pendiam dan berwajah lembut...aku selalu ceria.. meski aku tak pernh lupa dengan derita ku.. khilangan kdua orang tua ku,...Dan dari nenek lah aku tau.. ayah ku seorang panglima perang suatu gerakan pemberontak ....tapi bagiku ayah ku tetap lah pelindungku....dan saat itu ibuku telah meninggal tertembak musuh...yang mungkin kini ku sadari adalah aparat negara....ayah ku di ketemukan esok nya oleh penduduk desa...dan di makam kan di desa klahiran ku yang berjarak 5 km dari desa ini....
Aku lah nirwana... akulah surga yang terluka..

10 komentar:

NOOR'S mengatakan...

Tragis dan menyedihkan sekali..hiks..hiks, semoga tabah kelinci kecilku...

NOOR'S mengatakan...

Eh..mau undang mba Dewi tuk mampir di http://hanyailusi.blogspot.com, ada cerita baru disana...

dewi mengatakan...

@mas NOOR: meluncurrrrr......

ALRIS mengatakan...

Hiks...
Salam kenal.

Aulawi Ahmad mengatakan...

ini bukan cerita nyata kan..semoga bukan ya :) aku suka penekanan pada kata "nirwana" dan "surga yang terluka"..hmmm dalem banget :)

dewi mengatakan...

@alris: slam kenal juga dari aq. n thanks dah berkunjung sob..
@aulawi: ya gak lah sob.. tuh hanya fiktif. makasih dah mampir n ninggalin komen...

NOOR'S mengatakan...

Numpang mampir mba..!! mo ucapin selamat tahun baru.....

h-run mengatakan...

salam kenal..

btw, ituh gambar siapa ya? *hehe

dewi mengatakan...

@mas noor: slamat tahun baru juga ya mas.. smoga tahun depan better dari skarang okey
@h-run: tuh foto aku waktu masih bule dulu dulu ahhahahah. salam kenal juga ya

deni mengatakan...

sukses itu butuh perjuangan tman?