Senin, 08 Juni 2009

sambungan BIG WRONG part1

"ok Dann, ibu kamu tadi bilang, dia sangat sedih kamu ada di sini, dia ingin kamu pulang dan berkumpul dengan ibu kamu lagi, beliau bilang sayang kamu Dann, itu saja, kalo kamu berubah pikiran..." Stanford mengangsurkan sepucuk surat berwarna abu2 pada pemuda yang tetap saja membisu, dan pertemuan itu hanya berakhir dengan sia2.. tanpa informasi sedikitpun.
Di ruang tahanan, Dann di pisahkan dengan napi yang lain karena di anggap berbahaya dan cukup membuat para napi ketakutan. Malam itu di bukanya surat dari ibunya, di katakan dalam surat itu ibunya sangat rindu dan minta maaf belum bisa menemui Dann di penjara karena mesih belum bisa menerima kenyataan pahit putra tercinta nya harus berada di tahanan, wanita itu juga berjanji akan terbang ke Texas untuk menghadiri sidang Dann. Tiba2 pemuda itu menitikkan air matanya ... betapa kini penyesalan mulai menggerogoti hatinya perlahan, tidak seperti kemarin2 saat dia melakukan kejahatan itu, dia menyesal telah membuat ibunya bersedih.
Kali ini pengacara berambuat klimis itu datang lebih pagi, dengan wajah cerah dan senyum menghias bibir tipisnya.. di sambutnya Danniel yang masih saja tak berubah, badannya juga tak menyusut walau makanan penjara sangat tak enak dan lantai sel nya begitu dingin serta pengap. Kali ini Stanford bisa lega.. karena akhirnya penantian nya selama ini akan terjadi pagi ini. Kemarin Danniel menelponnya.. walau singkat dia mengatakan akan bercerita.
"ok Dann sekarang kamu ceritakan .. apapun pada saya, agar saya tau dan bisa tolong kamu, terlebih supaya ibumu bahagia" Danniel yang sedari tadi diam menunduk, tiba2 menoleh pada Stanford, dia seperti tersenyum mendengar kata2 "ibu" lalu untuk pertama kalinya .. akhirnya dia buka mulut.. bahkan para polisi reskrim tampak heran Stanford bisa membuat pria depresi itu bicara..
"perasaan saya marah melihat mereka... mereka membuat saya jijik" ucapnya dengan sorot mata yang tajam
"maksud kamu Deborah, vinn, Ashley dan yang lainnya.. apa yang membuat kamu jijik dan marah pada mereka?"
bersambung....

2 komentar:

eha mengatakan...

Dewi suka fiksi yah ... dulu aku jg gitu, skarang paling2 puisi (itu pun jarang banget), seringnya nulis artikel biasa. Kalo dewi rajin nulis, jangan2 bentar lagi udah launching teenlit nih, he he

dewi mengatakan...

ah mana mungkin hahaha... ya smua nay aq suka, cma mang lebih suka bikin cerita pendek.. nih masih blajar.belum bisa apa2. makasih dah kesini ya