Selasa, 02 Februari 2010

belantara hati


Gadis berambut sebahu itu berdiri di depan air terjun…matanya menatap lurus ke depan, sepasang kupu- kupu terbang rendah bagai bingkisan sang pencipta yang di kirim dari langit untuk menemaninya melewati kegamangan jiwa dan kesendirian nya di belantara ini

Entah sudah berapa kali dia menarik nafas panjang, gelisah dia membayangkan apa yang akan terjadi esok pagi. Saat dia harus meninggalkan smua kenangan yang sungguh tak ingin di tingalkannya. Meninggalkan tanah yang lebih dari dupuluh tahun di pijaknya…meninggalkan udara yang masih alami di pulau kecil ini. Meninggalkan pokok- pokok Mawar yang banyak tumbuh liar di sepanjang jalan setapak yang suka di lalui nya saat berangkat sekolah jauh ke kota dulu, dulu dia selalu berangkat sangat pagi hanya untuk menikmati kilauan embun di atas dedaunan saat ia melewati perdu- perdu di hutan yang cukup gelap karena tertutup pohon- pohon besar. Hewan hewan sebangsa monyet masih ada di hutan ini. Hutan di pulau ini memang sudah tidak perawan lagi…banyak penebang liar yang suka menggunduli nya… Dulu dia juga suka berlama- lama duduk di depan air terjun , hanya untuk menyendiri saat pikirannya sedang kacau..untung lah dia tak di ganggu oleh kera- kera nakal atau tak ketemu penebang liar.. maklum lah wajahnya cukup eksotik…bisa-bisa kalo bertemu mereka pasti langsung ingin menggoda.

to be continued....

5 komentar:

Aulawi Ahmad mengatakan...

bersambung yaaa:) btw apa kabar ? kok jrg update ?

NOOR'S mengatakan...

Berdiri di depan air terjun ? wuiiih...jangan lompat non..!!!!

Kanvas Virtual mengatakan...

LOKOMOTIF, datang!!!
ijin parkir yaaaa

Kanvas Virtual mengatakan...

buruan kutunggu lanjutannya, jngan suka bikin penasaran orang yaaa

dewi mengatakan...

@aulawi: update kok sobat..ya sih jarang juga hehehe..
@mas Noor: pingin lompat ae heheheh...
@kanvas virtual: monggo sob..ya lagi di buat nie lanjutannya.
@all: makasih ya yang dah komen n berkunjung.makasih juga buat apresiasinya pada karya aq yang masih blajar ini.